Berita

TIM PKM PM B-Rangers Street IPB University Melaksanakan Penguatan Minat Bakat Bagi Anak Marjinal di SSC Kota Bogor melalui Metode Passion-based Approach

×

TIM PKM PM B-Rangers Street IPB University Melaksanakan Penguatan Minat Bakat Bagi Anak Marjinal di SSC Kota Bogor melalui Metode Passion-based Approach

Sebarkan artikel ini
Dok.Pribadi

Anak marjinal merupakan anak-anak terpinggirkan, yang pada umumnya mereka adalah anak yang memiliki keterbatasan dari berbagai aspek seperti lingkungan, ekonomi, dan sosial. Untuk itu, tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) IPB University melaksanakan program penguatan minat bakat pada anak marjinal terminal baranangsiang melalui metode passion-based approach untuk meningkatkan quality of life. Tim yang diketuai oleh Rahmat King Abd. Azis Zainuddin dengan anggota Rizik Akbar Affandi, Dwi Hardika, Maulidhita Fawwaza dan Nurmareta Istiqomah yang dibimbing langsung oleh Dr. Ir. Eva Rachmawati, S.Hut, M. Si tersebut mengangkat tema besar pentingnya penguatan minat dan bakat, sesuai passion guna meningkatkan kualitas hidup bagi anak.

Setiap anak memiliki keunikan dan potensi alami, tantangan terbesarnya adalah bagaimana dalam mengembangkannya menjadi minat dan bakat. “anak-anak yang terdapat di Komunitas Save Street Child kota Bogor memiliki keunikan tersendiri bagi saya, dimana mereka banyak yang memiliki kemampuan dan potensi dalam berbagai bidang seperti seni, sains, dan olahraga, tetapi keterbatasan ekonomi dan tidak adanya wadah untuk mereka bisa mengembangkan ketertarikan mereka pada suatu bidang menjadi hambatan. Hal tersebut yang membuat tim kami ingin menjalin kerjasama dengan SSC Kota Bogor” kata Rahmat King Abd. Azis Z selaku ketua tim.

Do.Pribadi

Save Street Child merupakan komunitas peduli akan kondisi anak jalanan di kota besar seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Malang dan Surabaya. Komunitas ini digagas oleh shei Latiefah, yang mendirikan wadah bagi pemuda untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat, khususnya anak jalanan. Komunitas SSC telah hadir ditengah masyarakat selama 13 tahun, terhitung sejak didirikannya pada tanggal 23 Mei 2011. “kondisi lingkungan dimana anak-anak rawan turun kejalan untuk kembali bekerja membuat kami menjadi khawatir, apalagi antusias anak-anak kepada program kami sangat kurang untuk mengembangkan minat bakat mereka” teh awit selaku pengurus SSC Kota Bogor.

Berdasarkan hasil wawancara dengan tim pengajar SSC Kota Bogor, saat ini terdapat enam pengajar dengan rentan usia 19-25 tahun. kurangnya berbagai sumberdaya menjadi salah satu hambatan, serta metode yang digunakan cenderung monoton sehingga kurangnya partisipasi dari anak-anak tersebut. Berlandaskan permasalahan mitra, tim B-Rangers Street menyusun metode Passion-based Approach yang merupakan upaya yang untuk menemukan identitas diri pada setiap anak agar lebih mengenal potensi diri mereka dengan tujuan dapat meningkatkan kualitas hidup. Metode Passion-based Approach berdasarkan pada prinsip metode Asset Based Community Development (ABCD), dimana metode ini seringkali digunakan sebagai inovasi dan strategi dalam pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Hal ini dilandaskan pada aset, kekuatan, dan potensi yang dimiliki sehingga dapat tercipta pembangunan kapasitas dan tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas hidup dari berbagai aspek.

Dok.Pribadi

Terhitung sejak 20 April, program sudah terlaksana selama 3 bulan. Di bulan pertama tim B-Rangers Street menyusun media pembelajaran serta penyusunan juknis setiap programnya. Bulan kedua dan ketiga digunakan untuk menerapkan program yang telah disusun dengan baik, sedangkan di bulan juli akan dimanfaatkan oleh tim tersebut untuk melakukan monitoring dan evaluasi, serta menyusun buku pedoman bagi mitra. Penguatan program berlandaskan pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Sejak program dimulai terjadi peningkatan pengetahuan 26 sasaran terkait minat, bakat dan pentingnya mengejar cita cita sejak usia dini. Pada aspek sikap menunjukkan hal yang positif, dimana terjadi peningkatan self confidence, responsibility, disiplin, dan sikap pantang menyerah. “Tentunya penguatan sikap sangat penting bagi anak-anak marjinal, agar mereka mampu untuk mengembangkan minat dan bakat yang mereka miliki” ungkap king. Keterampilan yang dilatih juga menunjukkan perkembangan yang signifikan, dimana ada 5 kelompok passion class diantaranya karya tulis, sains, tari kreasi, olahraga, dan menggambar.

Harapan tim B-Rangers Street adalah terjadinya perubahan yang positif bagi sasaran dan juga lingkungan tempat mereka tinggal, dimana kegiatan mereka menjadi lebih positif dibandingkan harus bermain di daerah terminal baranangsiang yang rawan akan dampak negatif bagi anak. program yang disusun juga diharapkan dapat dilanjutkan oleh organisasi yang telah bekerjasama dengan tim, BKKBN dan Dinas Sosial Kota Bogor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *